Jumat, 01 Maret 2013

LAN

Sejarah Jaringan LAN

lanPada tahun 1940-an di Amerika ada sebuah penelitian yang inigin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS ( Time Sharing System ), Bentuk pertama kali jaringan ( network ) komputer diaplikasikan. Pada sisterm TSS beberapa terminal terhubung secara seri kesebuah host komputer.
Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi ( Distributed Processing ). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani bebrapa terminal yang tersambung secara seri  disetiap komputer.
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringan sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer ( Peer to Peer System ) saja tanpa melalui kompuer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAn ( Local Area Network ). Demikian pula ketiak Internet muali diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri maulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebuat dengan istilah WAN ( Wide Area Network )





Sejarah Kabel UTP

Secara umum, orang mengetahui bila hendak menghubungkan dua buah komputer atau menghubungkan dua buah HUB/switch dengan kabel UTP, orang akan menggunakan kabel crossover. Dan bila hendak menghubungkan komputer ke HUB/switch,
orang akan menggunakan kabel straight.
Sebelum bicara masalah pengkabelan straight dan crossover, kita lihat standar yang sudah ditetapkan untuk masalah pengkabelan ini, EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B.

Kabel Straight

Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabel nya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
Jadi, ketika PC mengirim data pada pin 1 dan 2 lewat kabel straight ke switch, switch menerima data pada pin 1 dan 2. Nah, karena pin 1 dan 2 pada switch tidak akan digunakan untuk mengirim data sebagaimana halnya pin 1 dan 2 pada PC, maka switch
menggunakan pin 3 dan 6 untuk mengirim data ke PC, karena PC menerima data pada pin 3 dan 6.
Lebih detailnya, lihat gambar berikut :
Penggunaan kabel straight :
unetbootin

  • menghubungkan komputer ke port biasa di switch
  • menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL
  • menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL
  • menghubungkan port LAN router ke port uplink di switch
  • menghubungkan 2 HUB/switch dengan salah satu HUB/switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa.

  • Kabel Crossover

    Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.
    Pada gambar, pin 1 dan 2 di ujung A terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung B, begitu pula pin 1 dan 2 di ujung B yang terhubung ke pin 3 dan 6 di ujung A. Jadi, pin 1 dan 2 pada setiap ujung kabel digunakan untuk mengirim data, sedangkan pin 3 dan 6 pada setiap ujung kabel digunakan untuk menerima data, karena pin 1 dan 2 saling terhubung secara bersebrangan dengan pin 3 dan 6.
    Nah, coba bayangkan kalau untuk menghubungkan sebuah komputer ke HUB/switch menggunakan kabel crossover. Pin 1 dan 2 pada komputer digunakan untuk mengirim data, sedangkan 3 dan 6 pada HUB/switch juga digunakan untuk mengirim data, tapi karena kabel yang digunakan adalah crossover dimana pin 1 dan 2 (komputer) pada salah satu ujungnya terhubung ke pin 3 dan 6 pada ujung lainnya (HUB/switch) maka keduanya mengirim data pada jalur yang sama (*silahkan pikirkan sendiri).
    Jadi teringat masa lalu, cara saya untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabelnya, jadi ketika saya ditanya apakah kabel itu straight ataupun crossover, saya tidak pernah salah menjawab (walaupun salah mengerti). Maklum, ilmu yang disediakan di sekolah memang cukup sedikit tapi tidak demikian dengan Google.
    Penggunaan kabel crossover :

  • menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  • menghubungkan 2 buah HUB/switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/switch
  • menghubungkan komputer ke port uplink switch
  • menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/switch

  • Port biasa vs port uplink

    Pada umumnya, untuk menghubungkan dua buah HUB/switch atau menghubungkan dua buah komputer secara langsung dibutuhkan kabel crossover. Tapi jika HUB/switch atau Network Interface Card (NIC) atau peralatan network lainnya menyediakan Uplink port atau MDI/MDI-X anda bisa menggunakan kabel straight untuk menghubungkan ke port biasa di HUB/switch atau Network Interface Card atau peralatan network lainnya (peralatan yang sejenis).
    Berikut adalah susunan kabelnya :














    instal ubuntu lewat flasdisk



    Dalam menginstall Sistem Operasi terkadang kita menemukan suatu kendala, salah satunya adalah DVD Room yang trouble sehingga tidak bisa membaca CD yang di masukkan ke DVD Room.
    Nah, jangan khawatir, jika Anda memiliki Flashdisk, maka flashdisk Anda dapat digunakan untuk menginstall Sistem Operasi ini.
    Dalam contoh kali ini saya akan menggunakan Ubuntu. Caranya sangat mudah, dan yang wajib Anda persiapkan adalah :
    1. Seperangkat Komputer/notebook/netbook.
    2. USB Flashdisk (Space jangan lebih kecil dari ukuran File Sistem Operasinya).
    3. Master Sistem Operasi. (Dalam hal ini adalah ubuntu-10.04-dekstop.iso) jika Anda belum memiliki nya silahkan download dahulu.
    4. Download Aplikasi Unetbootin.exe (http://unetbootin.sourceforge.net/)
    Setelah semuanya Anda persiapkan, sekarang saatnya ke tahap pemindahan file iso Ubuntu 10.04 ke USB Flashdisk Anda.
    Caranya :
    1. Backup Data yang ada di flashdisk Anda, soalnya flashdisk Anda nanti akan di format.
    2. Format flashdisk Anda ke FAT32.
    3. Buka unetbootin.exe
    unetbootin
    4. Pilih diskimage > ISO > Cari file .ISO nya
    5. Type USB Drive > Drive sesuaikan dengan Drive USB Flashdisk Anda.
    6. Kalau sudah benar, lalu klik OK.
    7. Tunggu proses copy data sampai selesai.



    unetbootin
    unetbootin
    8. Jika sudah selesai, silahkan REBOOT komputer Anda, tapi sebelumnya set dahulu Boot option nya pilihan pertama pilih USB Flashdisk Anda.
    9. Dan silahkan install ubuntu Anda.
    Mudah bukan. Jadi jika DVD Room trouble itu tidak menjadi masalah untuk menginstall Sistem Operasi.